"Masalah happy atau tidak bukan hanya Partai Nasdem. Kalau Nasdem sendiri satu-satunya partai pengusung pemerintah, saya bisa jawab langsung," katanya saat ditemui usai menghadiri pidato kepresidenan Joko Widodo di gedung DPR MPR RI, Jumat (16/8).
"Tapi karena ada kawan-kawan dari partai koalisi lainnya, kita harus duduk bisik-bisik dulu bagaimana,"tambah Surya.
Diketahui, sinyal Partai Gerindra merapat ke pemerintah semakin menguat. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah menjalin pertemuan dengan Presiden Jokowi. Sesaat kemudian, disusul dengan pertemuan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar.
Partai koalisi pengusung Jokowi-Maruf Amien tampak tidak terima dengan merapatnya Gerindra, Partai Nadem, PKB dan Golkar secara terbuka menolak bergabungnya Gerindra.
Di sisi lain, Prabowo dan elite Gerindra dengan petinggi PDIP semakin terlihat mesra. Bahkan Prabowo turut hadir di acara Kongres V PDI-P di Bali. Prabowo disambut hangat oleh seluruh kader PDIP. Megawati pun tampak memperlihatkan perlakukan istimewanya kepada Prabowo.
Kemesraan Gerindra-PDIP membuat Surya Paloh (SP) geram dan sempat membuat hubungannya dengan PDIP terlihat memanas. Terbaru SP sempat melontarkan kritikan bahwa Indonesia saat ini menganut sistem kapitalis liberalis dan sudah meninggalkan pancasila. Sebagian kalangan menilai, pernyataan SP adalah bentuk serangan ke Jokowi dan PDIP.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: