Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Solusi Dari Eks Menteri Kelautan Agar Ekonomi Indonesia Bangkit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 19 Agustus 2019, 02:43 WIB
Solusi Dari Eks Menteri Kelautan Agar Ekonomi Indonesia Bangkit
Rokhmin Dahuri/Net
rmol news logo Kondisi ekonomi Indonesia memang masih mengalami banyak masalah. Mulai dari pengangguran dan kemiskinan, ketimpangan sosial, disparitas pembangunan antar wilayah, hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) rendah.

Namun demikian, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri tetap berkeyakinan bahwa Indonesia bakal menjadi negara yang besar suatu saat nanti.

Dia pun mengurai alasan Indonesia belum maju dan sejahtera hingga sekarang. Salah satunya, kata dia, disebabkan karena pertumbuhan ekonomi masih rendah, yakni di bawah 7 persen per tahun, tenaga kerja kurang berkualitas, kurang inklusif, dan unsustainable.

Kemudian sektor primer seperti pertanian, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pertambangan sebagian besar dikerjakan secara tradisional.

"Sektor sekunder misalnya manufacturing, processing dan packaging itu produktivitasnya juga masih rendah, sementara akses UMKM terhadap lahan usaha permodalan sarana produksi juga minim," terangnya saat menjadi pembicara pada Tasyakuran HUT ke-74 RI di Rumah Akuakultur Terpadu Al-Balad, Depok, Jumat (16/8).

Sebagai solusi mengatasi masalah tersebut Indonesia harus memaksimalkan Sumber Daya Alam (SDA) dan kekayaan maritim. Mengenai ekonomi maritim, dikatakan Rokhmin, potensinya besar sekali.

"Kedua, tenaga kerja yang bisa kita ciptakan kalau kelautan dikelola oleh orang profesional pada bidangnya bisa menyerap 45 juta orang. Artinya 40 persen masalah pengangguran bisa selesai. Belum lagi nilai tambah yang lain," ucapnya.

Kemudian ketiga, ia melanjutkan, kehadiran revolusi industri 4.0 untuk ekonomi kemaritiman dan kelautan bisa meningkatkan efektivitas, produktifitas, keuntungan dan daya saing. Apalagi di era global sekarang suatu bangsa yang maju adalah yang bisa menghasilkan produk berdaya saing.

"Pertumbuhan ekonomi ini tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir orang, artinya rakyat kecil harus diberi modal, pendidikan, akses pasar, sehingga usaha modern yang menguntungkan bukan hanya dikerjakan oleh orang yang segelintir tapi oleh semua rakyat Indonesia," ujarnya seperti dikutip RMOLJakarta.

Namun demikian, Ia mengingatkan agar pola pembangunan yang dilakukan harus ramah lingkungan yaitu dengan penataan tata ruang yang baik, dan pengendalian pencemaran limbah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA