Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bahaya Jika Aklamasi Terjadi Karena Cipta Kondisi Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Kamis, 22 Agustus 2019, 04:14 WIB
Bahaya Jika Aklamasi Terjadi Karena Cipta Kondisi Politik
Surat suara/Net
rmol news logo Kongres PDI Perjuangan dan Muktamar PKB memperlihatkan ke publik bahwa aklamasi tengah menjadi trend yang terjadi di partai politik tanah air. Aklamasi pada calon tunggal ini bisa terjadi karena beberapa hal.

Pengamat politik Ade Reza Hariyadi menguraikan, aklamasi bisa terjadi karena calon tunggal yang muncul tidak memiliki kompetitor.

“Sehingga tidak perlu pemilihan atau voting," ucapnya kepada Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (21/8).

Bisa juga terjadi untuk menjustifikasi bahwa aklamasi muncul sebagai perwujudan musyarawah mufakat. Artinya, tidak perlu ada voting dalam pemilihan, cukup urun rembug.

Namun yang bahaya, katanya, jika aklamasi yang terjadi merupakan sebuah cipta kondisi politik untuk membatasi dan mengarahkan suara pada kandidat tertentu. Ada skenario agar pimpinan daerah memberi rekomendasi politik dulu sebelum kongres atau muktamar digelar.

"Hal ini mencegah dinamika kongres menjadi tidak terkontrol dan akhirnya sekadar melegitimasi hasil yang sudah dirancang sebelumnya,” jelasnya.

Lebih parah lagi jika aklamasi terjadi karena figur petahana yang memiliki pengaruh hegemonik, sehingga menjadi pilihan dominan pemilik suara.

"Itu membatasi kesempatan terjadinya sirkulasi kekuasaan internal partai," demikian Ade. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA