Di tengah konfigurasi tersebut, Bamsoet khawatir pemerintahan Presiden Jokowi tidak memiliki oposisi.
"Konfigurasi partai politik di parlemen tak banyak berubah. Saya hanya khawatir nanti tidak ada oposisi, semuanya propemerintah," kata Bamsoet saat berbicara dalam diskusi yang digelar ProDem di Hotel Megapro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).
Padahal, sambung Bamsoet, Jokowi tidak terlalu suka seluruh partai di parlemen mendukungnya. Hal itu diketahuinya setelah menjalin diskusi dengan Jokowi.
"Saya sepakat, ketika saya berdiskusi sama Pak Jokowi, beliau juga tidak begitu senang kalau semua partai politik jadi pendukung pemerintah," ungkapnya.
Menurutnya, Jokowi ingin demokrasi berjalan baik. Eks Gubernur DKI Jakarta itu ingin pemerintahannya ke depan dikontrol kubu oposisi.
"Sebab ini tidak menjadi contoh yang baik bagi demokrasi, kira-kira begitulah kata beliau," lanjutnya.
Dalam hitungan Bamsoet, kubu oposisi idealnya diisi oleh sedikitnya tiga partai. Dengan begitu, suara kritik dari oposisi bakal nyaring terdengar.
"Diharapkan konfigurasi politik ke depan tidak berbeda jauh dengan yang sudah dilewati kemarin, ada tiga atau empat partai yang tetap jadi oposisi, tak masuk dalam pemerintahan dan melakukan pengawasan dengan kritik-kritik yang membangun," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: