Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lewat IAID, Kemlu Bantu Kemendag Buka PTA Di Pasar Non Tradisional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 23 Agustus 2019, 05:17 WIB
Lewat IAID, Kemlu Bantu Kemendag Buka PTA Di Pasar Non Tradisional
Jokowi usai buka IAID 2019/Net
rmol news logo Kesepakatan bisnis senilai belasan triliun berhasil dicapai dalam Indonesia-Afrika Infrastructure Dialogue (IAID) yang digelar di Nusa Dua, Bali.

Tercatat, kesepakatan bisnis yang dihasilkan telah mencapai 822 juta dolar AS atau setara Rp 12,3 triliun. Angka ini meningkat tajam dibanding dengan penyelenggaraan Indonesia Afrika Forum (IAF) tahun  2018 lalu yang menghasilkan 10 bussines deal dengan angka 585,56 juta dolar AS.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) gencar melakukan pertemuan bilateral pasca Presiden Joko Widodo resmi membuka forum tersebut pada Selasa (20/8) lalu.

Menlu Retno Marsudi dan Wamenlu A.M Fachir secara simultan melakukan serangkaian pertemuan dengan beberapa negara Afrika, seperti Uganda, Madagaskar, Maroko, Senegal, Guinea Equatorial, Namibia, Tanzania, Botswana, Somalia, dan Niger.

Bahkan Retno sempat menggelar pertemuan dengan Perwakilan Tinggi Uni Afrika untuk Pembangunan Infrastruktur, Raila Odinga.

"IAID berhasil melakukan terobosan strategi bagi penguatan kerja sama dengan Afrika. Selain menghasilkan kesepakatan bisnis, melalui IAID Indonesia telah menandatangani joint statement dengan Djibouti mengenai rencana pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA)," ujar Menlu Retno dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/8).

Tidak hanya dengan Djibouti, PTA juga akan diteken dengan Mozambik dan Mauritius.

Dalam hal ini, Kemlu sebagai ujung tombak diplomasi, terutama diplomasi ekonomi, bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan mendorong PTA dengan pasar non-tradisional guna peningkatan ekspor produk-produk Indonesia.
 
Dari sisi kiprah bisnis baik BUMN dan swasta, IAID berhasil memfasilitasi perluasan ekspansi ke Afrika, di antaranya investasi Energi Mega Persada di sektor migas di Mozambik, dan Sinar Antjol yang terus melakukan ekspansi ke Ethiopia, Ghana dan yang terbaru ke Tanzania.

Sementara itu, untuk menunjang diplomasi ekonomi, Indonesia melakukan penguatan infrastruktur diplomasi.

Hal ini dilakukan dengan pembukaan perwakilan RI di Yaounde, ibukota Kamerun. Pembukaan perwakilan ini agar diplomasi RI di kawasan Afrika Barat dan Afrika Tengah dapat lebih fokus dan efektif.

Indonesia juga akan meningkatkan status KBRI Antananarivo di Madagaskar, yang sebelumnya dipimpin oleh kuasa usaha tetap, dalam waktu dekat akan dipimpin oleh seorang dutabesar luar biasa dan berkuasa penuh.
 
Hal lain terkait penguatan infrastruktur diplomasi di kawasan Afrika adalah dengan meningkatkan jumlah Konsul Kehormatan (Konhor) RI di Afrika sebesar 70 persen menjadi 22 Konhor tahun ini, dengan kemungkinan penambahan 4 Konhor lagi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA