Maka, agar Jokowi tidak seperti peribahasa "kacang lupa pada kulitnya", sudah sepatutnya dia turut menyertakan parpol koalisi yang tidak lolos Parlemen dalam Kabinet Kerja jilid II.
Demikian disampaikan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, Jumat (23/8).
"Untuk menghormati partai yang tak lolos Parlemen namun telah memberikan sumbangsih kemenangan, Jokowi dianggap bisa memberikan satu tempat kader partai tersebut menjadi anggota Kabinet Kerja," ucap Pangi.
Jokowi akan segera mengumumkan jajaran kabinet sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober. Komposisinya, 55 persen kalangan profesional dan sisanya 45 persen dari kalangan parpol.
Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin didukung koalisi parpol. Yaitu, PDPI, Partai Golkar, PKB, Partai Nasdem, PPP, Partai Perindo, PSI, Partai, PPB dan PKPI.
Dari gemuknya parpol pendung pethana itu, Perindo, PSI, Hanura, PBB dan PKPI diketahui tidak lolos ke Parlemen (4 persen).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: