Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Pemindahan Ibukota Ke Kalimantan, Ini Beda Jokowi Dengan Soekarno

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 23 Agustus 2019, 13:25 WIB
Soal Pemindahan Ibukota Ke Kalimantan, Ini Beda Jokowi Dengan Soekarno
Jokowi sudah pastikan ibukota baru akan berada di Pulau Kalimantan/Repro
rmol news logo Usai diumumkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, pemindahan ibukota terus ramai dibicarakan. Meskipun, banyak yang menyebut kalau rencana pemindahan ibukota ini sudah pernah digaungkan Presiden Soekarno puluhan tahun silam.

Belakangan, usai menyebut Pulau Kalimantan sebagai tempat calon ibukota baru, posisi pun kian mengerucut. Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil, Kalimantan Timur lah yang terpilih sebagai provinsi yang akan menjadi ibukota baru negeri ini.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen, menyebut pemindahan Ibukota Negara bukan hal yang muncul tiba-tiba.

"Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, pemindahan Ibukota Negara indonesia sudah pernah dilontarkan dan spesifik," kata Silaen kepada media di Jakarta, Jumat (23/8).

Bedanya, saat itu Soekarno dikabarkan memilih Kalimantan Tengah sebagai tempat untuk dijadikan ibukota baru Indonesia. Soal ini, menurut Silaen, memang masih harus dikaji fakta sejarahnya dari saksi-saksi hidup yang mengetahui maksud dan tujuan presiden pertama Republik Indonesia itu.

Sementara, meski belum disebut Jokowi secara langsung, ibukota baru Indonesia nanti bakal berada di Kalimantan Timur. Terpilihnya Kalimantan karena relatif aman dari ancaman gempa.

Selain itu, Kalimantan dinilai letaknya cukup strategis karena berada di tengah wilayah Indonesia. Harapannya, bisa mendorong tumbuhnya pusat-pusat perekonomian baru di luar Jakarta.

Nah, Silaen kini melihat ada "benturan" soal pemilihan provinsi antara Jokowi dengan sang founding father, Soekarno.

"Founding father Indonesia sudah menyampaikan letak ibukota negara itu di Kalimantan Tengah. Ini perlu didalami agar kita dapat menangkap esensi dari maksud Presiden Soekarno itu," lanjut alumni LEMHANAS Pemuda I 2009 itu.

Dia menambahkan,"Jika bukan Kalimantan Tengah yang jadi letak ibukota negara ini apakah mendiang presiden Soekarno ikhlas di alam kuburnya? Ini bukan mistik, tapi juga harus dipertimbangkan dengan baik. Apalagi secara budaya Indonesia masih percaya hal-hal beginian."

"Ini penting dari sisi budaya leluhur Indonesia. Artinya apa yang melatarbelakangi pemikiran Presiden Soekarno sampai-sampai dia dengan lugas dan tegas mengatakan tempat ibukota baru Indonesia itu dipindah ke provinsi Kalimantan Tengah," beber Silaen lagi.

Pemindahan ibukota kini sudah mendekati kenyataan. Ini perlu diapresiasi dalam rangka pemerataan pertumbuhan ekonomi. Namun, tetap harus ditelaah lebih dalam lagi, kenapa Soekarno memilih Kalimatan Tengah sementara Jokowi katanya ingin ke Kalimantan Timur.

"Pemindahan Ibukota Negara Indonesia itu bagian dari sejarah yang harus dilihat dari berbagai sisi secara holistik. Termasuk perkataan the founding father soal letak pemindahan Ibukota Negara Indonesia," tutup Silaen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA