Hal itu disampaikan Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira. Menurutnya, pengumuman pemindahan ibukota saat ini akan berdampak terhadap minat para investor.
"Saya sih melihatnya ini (pemindahan ibukota) bisa jadi ajang bagi spekulan tanah. Artinya pemain-pemain properti yang mendapatkan informasi dari Istana itu bisa mulai melakukan pembelian tanah dari warga secara besar-besaran," ucap Bhima Yudhistira kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/8).
Dampaknya kata Bhima, para pengusaha yang akan menanamkan investasi di Kalimantan bakal berpikir ulang. Salah satunya karena harga tanah yang dipastikan akan melambung tinggi.
"Bagi pengusaha yang mau masuk belakangan, harga tanah bakal sudah tidak masuk akal," imbuhnya.
Sehingga, pihak-pihak yang akan menanamkan investasi di ibukota yang baru bukan mustahil akan berpikir ulang. Menghitung peluang usahanya dengan kondisi yang berkembang di calon ibukota baru nanti.
"Justru bisa mematikan ibukota yang baru karena investasi jadi nggak ke sana," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: