Menanggapi rumor tersebut, pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mewanti-wanti bahwa Arcandra yang pernah memegang paspor Amerika Serikat merupakan orang yang bermasalah, khususnya dalam kasus kewarganegaraan ganda.
Arcandra memang sempat dilantik menjadi menteri. Tapi usianya sebagai menteri hanya seumur jagung setelah kasus dwi kewarganegaraan mencuat.
"Arcandra Tahar itu waktu jadi menteri kan bermasalah, jadi kalau seseorang yang pernah bermasalah kalau kemudian diangkat jadi menteri beban saja buat Jokowi," ujar Ubed kepada
Kantor Berita Politik RMOL di Kantor Center for Social Political Economic and Law Studies (Cespels), Matraman, Jakarta Timur, Senin (26/8).
Jokowi, katanya, harus berhati-hati dalam memilih menteri di kabinet mendatang. Track record menteri harus benar-benar diperhatikan agar tidak menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat.
“Jangan salah lagi Jokowi. Hati-hati lah mengangkat menteri itu dari sisi ideologi, dari sisi kapasitas, kapabilitas, dan track record itu penting," tegasnya.
"Jadi menteri periode kedua ini jangan membuat kabinet yang menimbulkan problem di tengah-tengah masyarakat," tutup Ubed.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.