Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Imam Nahrawi, Karding Dan Lukman Tidak Dipakai Karena Dikhawatirkan Merecoki

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 27 Agustus 2019, 10:58 WIB
Imam Nahrawi, Karding Dan Lukman Tidak Dipakai Karena Dikhawatirkan Merecoki
Imam-Lukman-Karding/Net
rmol news logo Tiga mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy, Imam Nahrawi dan Abdul Kadir Karding tidak masuk  kepengurusan DPP PKB periode 2019-2024.

Diyakini, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar mendepak Imam Nahrawi, Karding dan Lukman dari kepengurusan, karena mereka tidak loyal.

"Kenapa disingkirkan dan terbuang, karena faksinya lain. Di parpol, ini hal biasa," kata pemerhati politik, Pangi Syarwi Chaniago kepada redakis, Selasa (27/8).

Dan jika Cak Imin sapaan akrab Muhaimin Iskandar, tetap memakai tiga orang itu, dikhawatirkan akan mengganggu, merepotkan dan merecoki internal partai.

"Dan ini jadi bukti, tiga orang ini sudah ditandai Cak Imin sebagai pesaingnya. Dan Cak Imin akan jadi ketua umum selama PKB ada," ujar Pangi.

Dia menyayangkan, mayoritas partai politik di Indonesia termasuk PKB gejalanya sama, yaitu oligarki. Dikuasai segelintir orang, dan orangnya itu-itu saja.

"Yang bukan faksi dan gerbong dia akan disikat. Dan artinya, orang-orang yang dia tidak pakai adalah pesaingnya," sebut Pangi.

Petahana A. Muhaimin Iskandar terpilih aklamasi sebagai ketua umum pada Muktamar VI PKB di Bali pada beberapa hari lalu. Cak Imin mengangkat tiga orang dekatnya menjadi wakil ketua umum, M. Hanif Dhakiri, Ida Fauziyah dan Jazilul Fawaid. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA