"Ini bukan persoalan memindahkan rumah, memindahkan satu dua properti," ujar Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8).
Bagi Fadli, pindah Ibukota dari Jakarta bukan sekadar mencari suasana baru, melainkan harus melalui kajian dari berbagai aspek.
Salah satunya, kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, pemerintah harus melihat aspek sejarah dimana sebagian besar sejarah Indonesia ada dan tumbuh di Jakarta.
"Hari lahirnya Pancasila, hari proklamasi, tempat proklamasi, Undang-Undang Dasar 45. Ini hampir sebagian besar memori kolektif yang menyatukan bangsa ini ada di Jakarta," jelasnya.
Fadli menilai pernyataan Presiden Jokowi bahwa pindah Ibukota harus selesai di tahun 2023 tidak lebih dari ambisi pribadi yang ingin membuat suatu hal yang fenomenal.
"Mungkin berharap ini menjadi
legacy di masa pemerintahannya. Jadi ada yang ditinggalkan, ada yang dikenang," tukasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: