Laporan di Polda Metro Jaya itu menyasar Jurubicara KPK Febri Diansyah, Ketua Umum YLBHI Asfinawati, dan Koordinator ICW Adnan Topan Husodo.
Namun demikian, Asfinawati mengaku tidak takut atas pelaporan bernada ancaman terhadap komitmen pemberantasan korupsi itu.
Meskipun di satu sisi, dia meyakini pelaporan tersebut berasal dari pihak-pihak yang merasa gerah dengan agenda pemberantasan korupsi, khususnya upaya agar capim KPK bermasalah tidak diloloskan.
"Kita bisa mendalami pelapor ini memiliki hubungan kepada siapa, sehingga kita bisa tahu kepentingan siapa yang sebetulnya sedang terganggu dan coba dibawa oleh pelapor ini," katanya saat jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/8).
Hal senada juga diungkap Febri Diansyah. Menurutnya, pelaporan itu berkaitan dengan hasil identifikasi KPK atas capim-capim KPK yang terbukti bermasalah.
"Kami menduga pelaporan ini memang terkait dengan apa yang sedang kami kawal bersama saat ini, yaitu proses seleksi pimpinan KPK," katanya.
Apalagi, kata Febri, dirinya belum menerima surat resmi dari kepolisian ihwal pelaporan terhadap dirinya itu.
"Secara resmi kami belum menerima surat atau pemberitahuan resminya. Tetapi informasi sudah beredar dan juga pihak Polda sudah mengonfirmasi," demikian Febri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: