Karena itu, tokoh perdamaian nusantara sekaligus Staf Khusus Presiden bidang Kelompok Kerja Papua, Lenis Kogoya, meminta semua pihak untuk membuka mata dan dan berkepala dingin dalam menyampaikan keluh kesah.
“Saya pesan kepada rakyat Papua, pasti ada yang suka dan tidak suka. Hari ini saya mau sampaikan kepada saudara sebangsa dan setanah air dari Sabang sampai Merauke, mari kita melihat masa depan Indonesia. Kalau bicara masa depan, di mana kita ada, di situ rumah kita,†ungkap Lenis saat ditemui
Kantor Berita Politik RMOL di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (30/8).
Lenis pun meminta seluruh rakyat Papua untuk menghentikan tindakan anarki yang masih berlangsung. Karena hal itu justru akan merugikan mereka sendiri.
“Menyampaikan aspirasi itu boleh, bahkan dilindungi UU. Tapi janganlah kita bunuh, jangan kita bakar segala sesuatu yang kita punya,†jelasnya.
Dia meminta seluruh masyarakat Papua untuk kembali ke rumah masing-masing. Untuk merenungi apa yang telah mereka perbuat di Papua bukanlah jalan keluar dari masalah yang selama ini dirasakan.
“Untuk itu mulai besok masyarakat saya di Papua, pulang ke rumah untuk merenungkan baik-baik. Menyampaikan keluhan secara tertulis, menyampaikan kepada presiden bisa lewat perpanjangan tangan bupati, pemerintah ada di sana. Lalu sampaikan kepada presiden ketika ada masalah,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: