Masuk 10 Besar, Firli Ingin KPK Lakukan Mitigasi Korupsi

Salah satu capim KPK yang masuk dalam lima bursa pimpinan KPK tersebut adalah Irjen Firli Bahuri dari unsur kepolisian.

Melihat rekam jejaknya, Firli bukanlah orang baru di lembaga antirasuah. Dia pernah menjadi Deputi Penindakan KPK sebelum menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan saat ini.

Meski namanya mendapatkan sorotan luas, Firli yakin akan masuk dalam jajaran komisioner KPK mendatang. Dia komitmen, di tangannya, KPK akan menjadi leader section dalam pemberantasan korupsi di tanah air.

"KPK perlu melakukan upaya mitigasi untuk menjadikannya leader section dalam pemberantasan korupsi. KPK juga harus menjadi konsultan mitra dengan pemerintah," kata dia di Jakarta, Selasa (3/9).

Menurut Firli, upaya pemberantasan korupsi memang tengah berjalan, namun fakta empirik menunjukkan bahwa sampai sekarang upaya upaya tersebut dinilai belum efektif.

"Jumlah tersangka korupsi dari tahun 2015-2018 memang terus meningkat. Pun demikian dengan tindak pidana korupsi itu sendiri yang kebanyakan berdimensi politik," tuturrnya.

Karenanya, solusi-solusi inovatif pemberantasan korupsi sangat diperlukan KPK saat ini.

Firli mengaku punya solusi yang mumpuni untuk menjadikan KPK benar-benar menjadi leader section dalam pemberantasan korupsi.

"Solusi-solusi ini diberikan berdasarkan faktor yang berpengaruh terhadap lahirnya korupsi. Dari mensejahterakan dan memberikan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat, beri efek jera kepada koruptor hingga pembentukan perwakilan di seluruh provinsi Indonesia," pungkasnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Eddy Kusumawijaya sebeleumnya mengatakan perwira tinggi Polri yang lolos 10 besar capim KPK yakni Irjen Firli Bahuri merupakan salah satu perwira terbaik.

Edy melanjutkan, Firli telah melalui proses tahapan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) sehingga lolos menjadi jenderal dan meraih jabatan strategis. "Dengan begitu, Pak Firli dianggap layak menjabat sebagai pimpinan KPK periode mendatang," tutupnya.