Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dinilai Membangkang, Rini Soemarno Diingatkan Nasdem Untuk Patuhi Perintah Kepala Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 05 September 2019, 14:28 WIB
Dinilai Membangkang, Rini Soemarno Diingatkan Nasdem Untuk Patuhi Perintah Kepala Negara
Rini Soemarno dinilai mulai membangkang perintah Jokowi/Net
rmol news logo Partai Nasdem ingatkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno untuk patuh terhadap arahan Presiden Joko Widodo. Lebih tepat lagi untuk tidak merombak jabatan penting di BUMN sampai pelantikan Presiden pada Oktober nanti.

Belakangan, Rini menjadi perhatian publik setelah merotasi sejumlah direksi BUMN. Perbuatan Rini disebut sebagai upaya pembangkangan kepada Kepala Negara.

"Kalau arahan (Jokowi) sebelum pelantikan ini tidak boleh ada perubahan direksi itu berarti perintah kepala negara, bukan perintah sembarangan," ujar Anggota Fraksi Partai Nasdem, Hamdani di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (5/9).

Hamdani mengaku heran kenapa seorang menteri yang pada dasarnya bekerja membantu presiden kemudian tidak mematuhi perintah atasannya.

"Perintah kepala negara ini berlaku biasanya ke semua menteri, kaitannya BUMN kan dibawahnya Ibu Rini. Semestinya Ibu Rini mematuhi apa yang menjadi perintah dari bapak Presiden, itu wajib," tegasnya.

Menteri BUMN Rini Soemarno sebelumnya memerintahkan sejumlah BUMN menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hasilnya, terjadi perombakan direksi di perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut.

Perombakan petinggi BUMN diawali dengan pencopotan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Maryono. Selanjutnya hasil RUPSLB menunjuk Suprajarto yang sebelumnya menjabat Dirut BRI untuk menggantikan posisi Maryono.

Selang beberapa jam setelah pengumuman hasil RUPSLB tersebut, Suprajarto mengemukakan keengganannya memimpin BTN. Alhasil, terjadi kekosongan jabatan pada Dirut BTN maupun BRI, dan untuk sementara diisi Pelaksana Tugas (Plt).

Di BNI juga alami perombakan. Dalam hasil RUPSLB, pemegang saham sepakat mencopot Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Jaringan Catur Budi Harto. Untuk mengisi posisi tersebut, pemegang saham menunjuk Tambok P. Setyawati. Dia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bisnis Konsumer BNI.

Selain itu, pemegang saham sepakat menunjuk Ario Bimo menjadi Direktur Keuangan BNI. Dia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Cabang Luar Negeri BNI Tokyo.

Rini juga merombak jajaran direksi dan komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS). Danny Praditya dicopot dari jabatan Direktur Komersial PGN. Posisi tersebut digantikan oleh Dilo Seno Widagdo. Dilo sebelumnya menjabat sebagai Direktur Infrastruktur dan Teknologi.

Sementara posisi Dilo diisi oleh Redy Feryanto. Selain Danny, dalam rapat juga mencopot Said Reza Pahlevy dari jabatan Direktur Keuangan PGN. Posisinya digantikan oleh Arie Noebelta Kaban. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA