Dalam aksinya, mereka yang sebelumnya menggelar aksi bela Pansel Capim KPK itu kini mengawal 10 nama hasil seleksi pansel yang sudah disetorkan ke Presiden Jokowi. Tujuannya, agar tidak mendapatkan intervensi dari pihak-pihak manapun.
"Dari awal kami meminta dalam pemilihan capim KPK tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun. Pansel sudah bekerja maksimal, terbuka dan mendengarkan semua aspirasi, jangan kambing hitamkan lagi dan dikriminalisasi," tegas koordinator aksi, Ahmad.
Kepada Presiden Jokowi, demonstran meminta agar tidak takluk pada intervensi pemilihan capim KPK. Termasuk upaya-upaya untuk mendowngrade pada capim yang sudah lolos seleksi dengan ketat.
"Pak Presiden jangan dengarkan fitnah-fitnah yang menggiring opini menyesatkan untuk menjatuhkan 10 nama capim KPK dan pansel," tegasnya lagi.
Ahmad menilai sudah semestinya seseorang tetap mempunyai hak untuk dijaga harkat dan martabatnya. Penghukuman lewat opini menyesatkan tidak tepat dilakukan karena berbagai masukan sudah diberikan kepada pansel KPK.
"10 nama yang akan disetor ke DPR itu sudah diverifikasi dan kami mengawal agar tidak ada nama yang ubah. Ingat fitnah lebih kejam dari pembunuhan, sudah saatnya KPK berbenah dengan kepemimpinan baru," jelas dia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: