Begitu pesan yang dikatakan mantan Menteri Kehutanan, Malem Sambat (MS) Kaban saat ditemui di Bilangan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).
"Pemindahan Ibukota itu harus dengan satu kajian yang betul-betul komprehensif dan mempertimbangkan multiaspek agar Ibukota yang baru tidak hanya menjadi isu," ujar Kaban.
Presiden Jokowi memilih Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai lokasi pembangunan ibukota baru. Namun pemilihan wilayah ini justru dianggap rentan dengan berbagai masalah.
"Lokasi yang disebut Presiden itu rawan akan mendapat kecaman yang panjang, sangat rawan dan menimbulkan kisruh," ungkapnya.
Mantan menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memaparkan, wilayah yang akan menjadi Ibukota baru memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal itu justru dikhawatirkan akan memicu gejolak di masyarakat.
"Pertanyannya apakah membangun Ibukota itu kemudian mengorbankan
resources yang ada? Apakah rakyat berdampak menikmati kemakmuran, kesejahteraan?" demikian Kaban.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: