Bahkan Saut berani sumpah mati untuk membuktikan bantahannya itu.
"Saya sama Om Desmon tidak transaksional atau janji-janji. Bahkan, setelah di KPK saya mati detik ini juga," tegas Saut saat dikonfirmasi, Senin (9/9).
Namun demikian, Saut mengakui bahwa dirinya pernah mengajak bertemu dengan Desmond. Tapi tidak ada unsur-unsur yang menjurus pidana dalam pertemuan tersebut.
“Nggak apa-apa agar jadi pembelajaran, "The Art of Negotiationâ€. Itu perlu dipelajari, yang nggak boleh itu kalau pidana. Kampanye selama nggak pakai transaksional itu baik, boleh, datanglah dengan konsep," jelas Saut.
Dia menjelaskan bahwa pertemuan digelar untuk memperkenalkan diri. Sebab, saat mencalonkan diri, Saut mengakui dirinya bukan sosok yang terkenal sehingga harus berkampanye.
"Ini program ane Bro Desmond, pilihlah ane. Itu tidak dilarang UU KPK, itu namanya kampanye," sambungnya.
Lebih lanjut, Saut juga menegaskan bahwa dirinya saat menjadi komisioner KPK pun tidak pernah bertemu lagi dengan Desmond. Pertemuan hanya berlangsung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPR.
Desmond Mahesa menyebut bahwa Saut Situmorang pernah melakukan lobi-lobi pada dirinya saat maju sebagai Capim KPK periode 2015-2019. Saut, kata politisi Gerindra itu, bahkan mentraktirnya makan.
"Saut lobi saya. Saya diajak makan, saya dibayarin. Tapi saya tidak men-deal apa-apa, dan dia juga enggak deal. Saya cuma bilang tegakkan hukum. Tanya Saut," kata Desmond.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.