Demi mewujudkan cita-cita itu, presiden keenam RI tersebut mengajak seluruh komponen bangsa bergandengan tangan dalam memajukan perekonomian bangsa. Terlebih, ekonomi bangsa saat ini tengah dibayang-bayangi resesi akibat persaingan dagang global.
"Nilai dan perilaku penting yang mesti kita anut adalah marilah kita berikhtiar seraya bergandengan tangan agar bisa makmur, bersama-sama,†tegasnya saat memaparkan pidato kontemplasi di Puri Cikeas, Bogor, Senin (9/9).
SBY menegaskan bahwa rasa keadilan di tengah masyarakat akan bersemi jika semua sudah makmur dan sejahtera. Artinya, tidak ada lagi ketimpangan sosial ekonomi.
Untuk itu, dia mengajak para orang kaya di negeri ini untuk berderma dengan kaum papa. Dengan begitu, ketimpangan tidak akan semakin menganga.
“Yang kaya mesti ingat yang miskin, yang kuat mesti ingat yang lemah, ini yang penting di arena ekonomi,†ujarnya.
“Ekonomi Indonesia harus makin tumbuh, namun tumbuh berkeadilan dan berkelanjutan," demikian SBY.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: