Penghentian itu merupakan buntut dari polemik dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait dugaan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam audisi.
Bagi Fahri, KPAI tidak perlu mempersoalkan hal-hal seperti itu. Pasalnya, masih ada persoalan besar yang selama ini kurang disoroti oleh KPAI.
"Tahu gak, itu sekarang angka anak Indonesia atau orang Indonesia yang tidak pernah sekolah masih ada sekitar 2,7 persen dari penduduk Indonesia. Yang tidak lulus SD hampir 20 persen dari penduduk Indonesia," ujar Fahri, di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
Fahri menyebut KPAI sebaiknya menggunakan pikiran dan tenaga untuk hak-hal substansial seperti menyelesaikan persoalan anak jalanan yang putus sekolah.
Persoalan Djarum Foundation, kata Fahri, sudah jelas kontribusi dalam melahirkan atlet. Sehingga, kalau itu terhenti akan berdampak banyak pada negara.
"Ini orang sudah masuk situ, sudah mengejar mimpi jadi juara dunia segala macam. Jangan itu yang diurusin, itu yang enggak sekolah, yang di pinggir jalan, itu dong yang diurusin. KPAI ada-ada aja," jelasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: