Salah satunya Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata yang mengaku tidak terlalu terkesan dengan penangkapan lewat OTT.
Pengakuan itu disampaikan saat Alex menjalani sesi wawancara sebagai capim KPK di Komisi III DPR, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
"Sebetulnya saya sendiri tidak begitu terkesan dengan kegiatan OTT di KPK, meskipun saya ada di dalamnya," ujar Alex.
Alexander menilai OTT yang dilakukan KPK tidak lebih dari sebuah operasi yang rumit dan minim untuk memberikan efek jera kepada pelaku korupsi.
"Ini hanya orang goblok yang kena OTT itu. Orang nggak akan capek, kondisinya seperti itu," ungkapnya.
Terlebih kepada kasus korupsi yang dilakukan kepala daerah. Baginya, sulit diberantas dengan metode OTT jika ditarik lurus dengan modal politik yang dikeluarkan saat pencalonan.
"Survei Mendagri, 80 persen kepala daerah keluarkan biaya Rp 20 hingga 30 miliar dari mulai pencalonan sampai terpilih," jelasnya.
"Sementara saya bisa pastikan penghasilan yang bersangkutan selama lima tahun ke depan tak mungkin bisa menutupi biaya itu. Akhirnya orang akan terjebak (korupsi) itu, pasti," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: