Calon Ketum PAN tak bisa hanya mengandalkan tingkat kepopuleran dan elektabilitas semata.
"Kriteria juga harus memiliki kapabilitas, integritas dan rekam jejak yang baik. Ini yang lebih penting menurut saya," kata pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/9).
Calon harus mampu menjadikan PAN sebagai partai papan atas dengan tidak hanya mengambil ceruk pemilih muslim, melainkan melebarkan sayap agar ceruk PAN tak
segmented.
Kemampuan adaptasi juga menjadi hal penting agar Ketum PAN memahami pergeseran perubahan begitu cepat dan menaikkan level parpol yang saat ini masih berada di papan tengah di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan.
"Dari kriteria tersebut, Ketum PAN ke depan harus yang
strong leadership. Itu yang terpenting, kalau tidak PAN akan kesulitan," paparnya.
Dari serangkaian kriteria tersebut, sosok Gatot Nurmantyo yang digadang-gadang masuk radar internal partai bisa saja menjadi suksesor Zulhas. Pun demikian dengan sosok Sandiaga meski belakangan mengklaim masih bagian dari Gerindra.
"Siapapun bisa. Tapi bagaimana membangun, meritokrasi, mendahulukan kader-kader inti yang sudah berdarah-darah membesarkan partai? Jangan tiba-tiba mengambil orang luar yang punya logistik dan populer tapi tak memiliki kontribusi. Ini yang jadi PR internal PAN," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: