Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Airlangga Hartarto: Hubungan Indonesia-Korea Selatan Akan Semakin Signifikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Rabu, 18 September 2019, 17:05 WIB
Airlangga Hartarto: Hubungan Indonesia-Korea Selatan Akan Semakin Signifikan
Dari kiri ke kanan: Pendiri FPCI Dino Patti Djalal, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, Dubes Kim Chang-beom, dan Dubes Umar Hadi/RMOL
rmol news logo Pemerintah berharap hubungan Republik Indonesia dan Republik Korea akan semakin baik di masa depan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Status hubungan special strategic partnership kedua negara yang ditandatangani dalam pertemuan kedua kepala negara, Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jaein, di Jakarta tahun 2017 lalu adalah modal besar untuk meningkatkan kualitas hubungan itu.

Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartato ketika membuka Indonesia-Korea Conference 2019 di Suhana Hall, Energy Building, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).

Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar yakin hubungan kedua negara akan semakin signifikan di masa depan.

Kegiatan bertema "Charting A Blueprint for Robust Partnership" ini diselenggarakan Kedubes Korea Selatan dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) untuk memperingati 46 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Kegiatan itu dihadiri Dutabesar Republik Indonesia untuk Republik Korea Selatan Umar Hadi, Dutabesar Republik Korea untuk Republik Indonesia Kim Chang-beom, dan inisiator pendiri FPCI Dr. Dino Patti Djalal.

“Di tengah situasi perekonomian yang sedang tidak menentu seperti sekarang, kunci pertumbuhan ekonomi terletak pada foreign direct investment (FDI). Tadi telah disampaikan oleh Dutabesar Korea Selatan bahwa Indonesia menjadi prioritas dalam New South Bound Policy pemerintah Korea Selatan. Dengan demikian kita akan terus dorong dan fasilitasi,” ujar Menteri Airlangga.

Dia juga mengatakan, bahwa dalam waktu dekat kedua negara akan merampungkan pembicaraan mengenai Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang akan memberikan nilai tambah bagi hubungan kedua negara.

“Harapannya two ways trade bisa ditingkatkan. Target  volume perdagangan seperti yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Korea Selatan beberapa waktu lalu adalah 20 miliar dolar AS. Saat ini berada pada kisaran18 miliar dolar AS,” ujarnya lagi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA