Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

MUI Minta DPR Tunda RUU PKS Karena Banyak Kontroversi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 19 September 2019, 08:47 WIB
MUI Minta DPR Tunda RUU PKS Karena Banyak Kontroversi
Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid/Net
rmol news logo Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk menghentikan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Saadi yang menilai RUU tersebut telah menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat lantaran dianggap sebagai kejahatan bagi kaum hawa.

"MUI meminta kepada DPR RI untuk menunda atau menghentikan pembahasan RUU yang dianggap masih menimbulkan kontroversi di masyarakat," ucap Zainut Tauhid Saadi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/9).

Permintaan penghentian itu bukan tanpa alasan. MUI menilai materi dari pemerintah dengan DPR RI mengalami perbedaan yang signifikan hingga separuhnya.

"Lebih dari 50 persen materinya berbeda antara pemerintah dan DPR RI, sehingga perlu ada pendalaman lebih lanjut," katanya.

Tak hanya itu, penundaan pembahasan juga berkenaan dengan RUU KUHP yang hingga kini belum disahkan menjadi UU. Sebab ia khawatir jika RUU PKS disahkan terlebih dahulu maka akan bertabrakan dengan pasal-pasal yang terkandung dalam KUHP.

"Lebih dari itu juga menunggu pengesahan RUU KUHP karena beberapa pasal sanksi pidana akan merujuk pasal-pasal dalam KUHP agar sinkron," tegasnya.

MUI juga mendesak DPR RI untuk segera merampungkan beberapa RUU yang tengah dibahas. Di antaranya RUU KUHP, RUU Pesantren, dan RUU Perkoperasian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA