Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Pro Demokrasi (ProDem) Satyo Purwanto. Menurutnya, menggagalkan pelantikan presiden terpilih tidak bisa tercapai begitu saja. Karena kata Satyo semuanya sudah memiliki mekanisme.
"Semua sudah ada mekanismenya, kalau bicara soal legalitas politik formal sudah ada prosedur dan aturannya, regulasi dan Undang-Undangnya segala macam. Kalau ada celah dalam regulasi tersebut ya mungkin aja (terjadi)," ucap Satyo kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/9).
Satyo berujar, upaya tersebut bisa tercapai ketika ada kekuatan yang besar dari rakyat Indonesia. Namun, hingga saat ini ia menilai belum ada kekuatan yang mendukung hal itu.
"Saya melihat hari ini tidak ada peluang dan tidak ada prakondisi terhadap kekuatan yang
extra ordinary itu," tegasnya.
Beberapa pihak belakangan ingin menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Pilpres 2019 sebelum pelantikan. Salah satu yang gencar menggaungkan pengaggalan pelantikan adalah aktivis senior Sri Bintang Pamungkas.
Namun Satyo kembali menegaskan semuanya memiliki mekanisme.
"Ya kan enggak serta-merta menggugurkan pelantikan presiden kalau pun ada wacana dan keinginan seperti itu. Semua ada mekanisme," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: