Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

ICMI: Keliru Kalau Kemenag Hapus Materi Sejarah Perang Rasulullah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/azairus-adlu-1'>AZAIRUS ADLU</a>
LAPORAN: AZAIRUS ADLU
  • Jumat, 20 September 2019, 07:05 WIB
ICMI: Keliru Kalau Kemenag Hapus Materi Sejarah Perang Rasulullah
Anton Tabah/Net
rmol news logo Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menilai langkah Kementerian Agama (Kemenag) yang akan menghapus materi pelajaran tentang perang-perang Islam di zaman Rasulullah SAW adalah hal yang keliru.

Menurut Dewan Pakar ICMI Pusat, Anton Tabah, hal itu sama saja Kemenag menghapus sejarah perang Rosululloh dan menyembunyikan fakta kepada anak-anak Indonesia.

"Itu berarti mempelajari sejarah tidak utuh, menyembunyikan sejarah nanti justru dituduh Islam tidak jujur, pembohong," kata Anton dalam keterangan persnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (20/9).

Padahal, lanjut Anton, perjanjian Islam dengan kaum kafir yang terkenal dengan Piagam Madinah ribuan tahun lalu kini dijadikan  sebagai konsep HAM PBB dan sudah menjadi rujukan HAM dunia.

Karena itu, jika kini ada narasi Islam berkembang dengan perang itu fitnah kaum atheis liberalis sekuleris yang memiliki agenda merusak Islam.

Meski demikian, Anton yakin, walaupun direncanakan sebaik apapun, Islam tak akan pernah bisa dirusak. "Mereka fitnah ingin padamkan cahaya Islam tapi Allah SWT pancarkan sinar Islam ke sluruh dunia walau dibenci kaum kafir. (QS.61/8), kata Anton mengutip ayat suci AlQuran.

Firma Allah SWT tersebut dapat dibuktikan, salah satunya pada peristiwa kasus bom WTC New York 11 September 2001 dan kasus penembakan di New Zealand 2019 silam, niat musuh-musuh Islam ingin hancurkan Islam tapi justru Islam berkembang pesat di negara-negara tersebut dan di seluruh dunia.
 
"Jadi tak perlu hapus sejarah perang Rosulullah dan peperangan dalam Islam lainnya. Justru sejarah perang Islam itu penting disosialisasikan agar umat manusia makin tahu tentang Islam yang terbuka toleransi dengan ikon Islam," jelasnya.

"Pelajari sejarah dengan jujur jangan dipelintir apalagi sebar fitnah. Fakta. Hanya Islam yang sangat ilmiah dan terus berkembang pesat di seluruh dunia," tambah Anton.

Sekadar informasi, Kemenag akan hapus materi sejarah perang Rosululloh SAW mulai tahun ajaran 2020 dari MI/SD sampai MA/SLA agar Islam yang sangat toleransi tak selalu dikaitkan dengan perang.

Rencananya materi sejarah perang akan diganti dengan materi kejayaan Islam. Begitu disampaikan Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan (KSPKK) Madrasah Kemenag, Ahmad Umar belum lama ini. rmol news logo article
 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA