Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Situasi Sengaja Dibuat Panas Untuk Jegal Pelantikan Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 20 September 2019, 10:27 WIB
Situasi Sengaja Dibuat Panas Untuk Jegal Pelantikan Jokowi
Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa/Net
rmol news logo Lawan politik Presiden terpilih Joko Widodo belum menerima kemenangan Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019 lalu. Segala upaya dimaksimalkan untuk menggagalkan pelantikan petahana pada 20 Oktober nanti.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian disampaikan Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa melalui pesan elektronik kepada wartawan, Jumat (20/9).

"Situasi sengaja dibuat panas, mulai dari rusuh Papua, revisi UU KPK, Karhutla dimaksimalkan. Sehingga isu pemberantasan narkoba, korupsi dan terorisme tidak lagi monoton alias memiliki teman isu gaya baru," ujar Willy.

Selanjutnya dia mengungkapkan keprihatinannya terkait cara-cara tersebut yang menurutnya tidak menghasilkan hal-hal positif terhadap pembangunan sebuah kerbersamaan dan persatuan antar sesama anak bangsa.

"Aksi-aksi demonstrasi yang dipertontonkan untuk menjaga dan terus memperbesar isu-isu tersebut sudah menjadi ajang rekreasi politik. Hanya sebatas menghambur-hamburkan uang. Jika saja semuanya bersatu, mungkin uang untuk dana demonstrasi itu bisa dijadikan bahan dan modal bersama untuk menciptakan lapangan kerja baru buat rakyat Indonesia," tuturnya.

Willy lantas menyebutkan, inilah yang membuat rakyat Indonesia muak oleh kebrutalan lawan-lawan politik Jokowi.

"Semakin Jokowi diganggu kinerjanya, maka rakyat akan semakin mencintainya. Saya sendiri mengutuk orang-orang yang mengganggu pemerintahan Jokowi dan pelantikannya pada 20 Oktober mendatang, semoga mereka pada bintitan semuanya," pungkas anak muda yang mendukung Jokowi pada pilres. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA