Penggalangan dana ditujukan pada korban yang berada di Provinsi Kalimanan Tengah dan Riau.
Selain penggalangan dana, para wartawan juga mendesak pemerintah untuk dapat menangkap dan mengadili secara tuntas para pelaku yang terlibat langsung dalam kebakaran hutan, baik personal maupun korporasi.
“Kami menuntut aparat tegas menindak pelaku atau perusahaan yang melakukan pembakaran,†ungkap wartawan senior Riman Wahyudi di lokasi, Minggu (22/9).
Dia menyebut bahwa kebakaran hutan telah mengakibatkan nyawa manusia dan juga satwa liar terancam. Data yang mereka miliki menunjukkan sebanyak 27 ribu orang mengidap penyakit ISPA dan tidak sedikit yang meninggal dunia.
Selain itu, hewan seperti ular juga mati seketika dan ratusan ribu orangutan harus dievakuasi.
“Yang pasti ekosistem rusak, hewan di hutan mati. Ini memerlukan waktu yang lama untuk mengembalikan atau tidk sama sekali,†tambahnya.
Para wartawan, sambungnya, juga turut menggalang sejuta masker untuk korban karhutla. Menurut Wahyu, pembagian masker merupakan bentukkepedulian para awak media kepada masyarakat yang menjadi korban kabut asap.
“Setelah donasi ini terkumpul langsung kita belanjakan masker N95, obat batuk, dan obat tetes mata,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: