Seperti halnya yang disampaikan Wakil Ketua Badan Hukum dan HAM DPP Partai Golkar, Muslim Jaya Butarbutar.
Menurutnya, merapatnya Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo akan berdampak kepada konsolidasi partai ke depan.
"Langkah Bambang Soesatyo untuk mundur sebagai Caketum adalah demi konsolidasi Partai Golkar dan menjaga situasi politik menjelang pelantikan presiden tanggal 20 Oktober 2019," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (27/9).
Belakangan, Airlangga dan Bamsoet memang terlibat persaingan sebagai dua unggulan calon ketua umum yang akan bertarung dalam Munas Partai Golkar.
Namun dengan pernyataan sikap dari Bamsoet itu, kata Muslim, diharapkan menjadi tauladan kader partai untuk solid di bawah kepemimpinan Airlangga.
"Semoga Golkar berjaya, bersatu, dan solid guna memenangkan pertarungan Pileg dan Pilpres 2024," tutupnya.
Airlangga dan Bamsoet melakukan pertemuan di Jakarta Jumat malam. Dalam pertemuan tersebut, ia menyatakan dukungan pada Airlangga.
"Saya menyampaikan kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto tetap mendukung beliau sebagai ketua umum pada Munas Desember mendatang," ujar Bamsot didampingi Airlangga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: