Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dianggap Hina Emil Salim, Arteria Dahlan: Saya Menyatakan Yang Benar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 10 Oktober 2019, 14:01 WIB
Dianggap Hina Emil Salim, Arteria Dahlan: Saya Menyatakan Yang Benar
Arteria Dahlan berikan pembelaannya soal debat dengan Emil Salim/Net
rmol news logo Perdebatan antara Arteria Dahlan dengan Profesor Emir Salim dalam acara Mata Najwa, Rabu malam (9/10) yang membahas soal Perppu KPK menyedot perhatian masyarakat.

Politikus PDI-P pun dibanjiri kritik warganet yang menyebut anggota Komisi III DPR RI itu tidak punya etika saat berdebat dengan Emil Salim sambil menunjuk-nunjuk.

Terkait hal itu, Arteria pun memberi klarifikasi. Dirinya hanya berupaya mengungkapkan apa yang sebenarnya soal Perppu KPK.

"Sekarang yang dibahas bukan Perppu lagi tapi sikap saya yang kurang sopan. Lah, kita ini belajar jujur dan menyatakan yang benar saja tidak berani," kata Arteria dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/10).

Menurut Arteria, dirinya tidak bermaksud menghina Emil Salim. Justru kata dia, Emil Salim lah yang telah menghina Anggota DPR RI dan lembaga legislatif.

"Prof Emil yang nota bene tidak berlatar belakang hukum dan beliau tidak memahami dengan benar materi muatan yang ada di Revisi UU KPK tiba-tiba berpendapat, (meski) banyak kelirunya. Sudah dicoba untuk diklarifikasi tapi justru menyerang kehormatan. Tidak hanya menghina, bahkan menista kami juga institusi DPR," imbuhnya.

Arteria juga membantah dirinya bersikap emosional saat debat dengan profesor Emil Salim. Menurutnya, acara tersebut seolah sudah disetting agar pembahasannya buyar dan menyerang personalnya selaku anggota legislatif.

"Tidak emosi. Saya hanya sayangkan seorang tokoh senior yang saya hormati, dimanfaatkan untuk mengutarakan hal-hal yang sebenarnya di luar kapasitas beliau. Awalnya kan saya sangat sopan, tapi ini kan sudah didesain. Dan itu dilakukan secara tanpa dasar, berulang-ulang, dan dipertontonkan di hadapan jutaan pemirsa TV, maupun suporter Najwa," beber Arteria.

"Bagi saya, ini masalah perjuangan ideologi. Saya datang untuk melakukan dialektika kebangsaan bukan untuk debat kusir dan penggiringan opini. Dari sejak awal saya melihat ini sudah tidak sehat," tegasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA