Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Budiman Sudjatmiko: Rusuh Wamena Bukti Bahayanya Emosional Horizontal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 14 Oktober 2019, 14:10 WIB
Budiman Sudjatmiko: Rusuh Wamena Bukti Bahayanya Emosional Horizontal
Budiman Sudjatmiko/RMOL
rmol news logo Kejadian rusuh di Wamena, yang melibatkan etnis Minang tidak dapat diartikan sebagai konflik etnis. Namun, sudah terlanjur mencuat ke publik sebagai konflik antara warga setempat dengan pendatang.

Aktivis era 1998, Budiman Sudjatmiko menyebut masyarakat Minang yang sudah bertransmigrasi sejak lama ke Papua pada dasarnya sudah berpikiran terbuka dalam melihat keberagaman.

Kata Budiman, kejadian Wamena menjadi ramai karena banyak korban dari keturunan Minang. Sehingga, identitas kesukuan yang kemudian muncul dengan lebih kuat.

"Begitu orang Minang banyak menjadi korban, dia kembali kepada eksistensi jati dirinya," ujar Budiman dalam Seminar Publik International Relations Championship (Iron) 2019 yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta di Ciputat, Tangerang Selatan, Senin siang (14/10).

Politikus PDI Perjuangan ini menilai kejadian Wamena semakin fenomenal karena menyebar di pelosok Indonesia sebagai konflik antara warga setempat dan pendatang.

"Ini bahayanya kalau menggunakan kosakata emosional horizontal antaridentitas," ungkapnya.

Padahal, kata dia, masih banyak hal besar yang harus dihadapi bersama oleh bangsa Indonesia. Sehingga, perlu penyamaan persepsi siapa kawan dan siapa lawan.

"Asing dan aseng yang harus dilawan. Narasinya harus efektif untuk melawannya," tegas dia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA