Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PWI Gelar Seminar "Mimpi Tokoh Muda" Untuk Mengetahui Tantangan Indonesia 2045

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 15 Oktober 2019, 11:33 WIB
PWI Gelar Seminar "Mimpi Tokoh Muda" Untuk Mengetahui Tantangan Indonesia 2045
Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari (kanan) dan Sekertaris Jenderal Mirza Zuhaldi/Net
rmol news logo Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat akan menyelenggarakan seminar "100 Tahun Indonesia Mimpi Tokoh Muda untuk Indonesia 2045", di Mezzanine Ballroom, Hotel Aryaduta, Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu besok (15/10).

Sekjen PWI Pusat yang juga Ketua Panitia Seminar, Mirza Zuhaldi mengatakan, semua cita-cita kebangsaan yang dicanangkan para pendiri bangsa seharusnya sudah tertuntaskan di satu abad berdirinya republik ini.

Tentunya, semua tujuan besar dalam hidup bernegara dan berbangsa yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 akan lebih mudah Indonesia capai dengan kepemimpinan yang bisa menyatukan cita-cita dan gerak seluruh rakyatnya. Dimulai dengan persatuan pikiran, persatuan pengolahan, dan persatuan tindakan.

Tujuan utamanya terpusat pada pemulihan keseluruhan Indonesia, untuk mencapai kesejahteran dan kemakmuran bersama tanpa melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia, jiwa Proklamasi, dan UUD 1945.

Mirza mengungkapkan, 26 tahun ke depan atau pada tahun 2045, merupakan tahun istimewa bagi bangsa Indonesia karena merupakan tahun keseratus sejak lahirnya NKRI, segala daya upaya menyejahterakan bangsa tidak boleh tertenti. Apalagi, pada 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif paling tinggi di antara usia 45-54 tahun, yang disebut usia emas atau usia matang.

Potensi tersebut hanya terjadi sekali dalam siklus jumlah penduduk suatu negara. Jika kondisi ini dikelola dengan baik, maka dapat menjadi sebuah berkah untuk Indonesia. Namun, jika dikelola dengan buruk, maka bonus demografi tersebut akan terlewati dengan sia-sia, dan setelah itu jumlah orang tua lebih banyak dari pada pemudanya sehingga Indonesia tidak mendapatkan apapun dari masa itu.

Jelas Mirza, semua cita-cita besar berdirinya NKRI akan tercapai bila rakyat Indonesia berada di bawah kepemimpinan yang tepat, yang bisa menyatukan dan menggerakkan seluruh potensi yang ada secara maksimal.

Pertanyaan besar saat ini adalah, siapkah anak-anak bangsa di masa kini memimpin negara ini menuju tahun Indonesia Emas 2045? Apa saja tantangan yang akan dihadapi di tahun 2045 dan strategi apa yang harus disiapkan untuk Indonesia Emas 2045.

Untuk itu, dibutuhkan karakter pemimpin yang memiliki kompetensi masa depan yang harus dipersiapkan dari sekarang.

Tergerak oleh visi tersebut, PWI Pusat menyelenggarakan seminar ini. Mirza mengatakan, kegiatanya akan dimulai tepat pukul 09.00 WIB ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kekinian mengenai permasalahan dalam kepemimpinan bangsa saat ini, serta dapat menentukan langkah untuk memperbaiki masalah yang akan kita hadapi bersama.

"Acara ini pun bertujuan untuk memberi gambaran kepada publik soal kriteria calon pemimpin untuk mencapai Indonesia Emas 2045, sekaligus dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2019," ucap Mirza.

Akan bertindak sebagai keynote speaker dalam seminar ini adalah tokoh pers nasional yang juga mantan Ketua DPD RI Oesman Sapta.

Dan para tokoh yang akan hadir sekaligus menjadi narasumber antara lain: Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), Dodi Reza Alex Noerdin (Bupati Musi Banyuasin), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), Herry Ario Naap (Bupati Biak Numfor), dan Indah Putri Indriani (Bupati Luwu Utara).

Sementara itu, peserta yang akan hadir dari pengurus PWI Pusat, tokoh pers, wartawan, organisasi pemuda, partai politik, mahasiswa, pengusaha, anggota DPR RI, anggota DPD RI, dan masyarakat umum. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA