Begitu imbau Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo dalam acara Sarasehan Kebangsaan "Gembira Menyambut Pelantikan Presiden-Wapres Terpilih sebagai bagian dari Pesta Demokrasi", di Jakarta, Selasa (15/10).
"Kegaduhan politik harus diakhiri agar pelantikan presiden bisa disambut gembira rakyat Indonesia," ujarnya.
Dia mengingatkan publik agar menunda melakukan unjuk rasa jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf. Sebab demonstrasi akan mudah disusupi, baik itu kelompok radikal, pemilik agenda lainnya, hingga mereka yang anti Pancasila dan ingin menggagalkan pelantikan Jokowi-Maruf.
Tindakan itu akan mencederai hati rakyat Indonesia, yang mayoritas memilih pasangan 01 itu saat pilpres lalu.
"Itu merupakan bentuk tindakan yang melukai hati rakyat," terangnya.
Menurutnya, pelantikan harus dijadikan momentum untuk membangun konsolidasi demokrasi. Sebab, demokrasi yang sehat dapat menciptakan stabilitas politik.
"Saatnya kegaduhan politik diakhiri jangan sampai kedaulatan rakyat dirampas oleh penumpang gelap. Berjiwa ksatria mengkahiri polemik," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: