Direktur Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Bandung, Muradi, memaparkan setidaknya ada empat alasan yang membuat acara kenegaraan tersebut bakal berlangsung kondusif.
Salah satu sebabnya, titik puncak pergolakan massa sudah selesai pada 1 Oktober yang lalu.
“Karenanya tidak akan ada lagi kulminasi massa di Jakarta pada esok hari,†kata Muradi di Jakarta, Sabtu (19/10).
Kedua, lanjut Muradi, soal ancaman teror dalam tiga bulan terakhir juga sudah diantisipasi dengan penyisiran, sehingga potensi para teroris melakukan aksi bom dan sebagainya terbilang kecil.
Ketiga, lanjutnya, secara politik konsolidasi politik di parlemen juga sudah selesai, mengingat Partai Gerindra dan Demokrat sudah mulai merapat ke koalisi pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Hanya satu partai saja yang di luar pemerintahan, yakni PKS,†ungkapnya.
Keempat, katanya, dari sudut pemberitaan, pola media mainstream sudah tidak terpolarisasi lagi, sehingga tidak ada target menggagalkan pelantikan.
“Media-media mainstream hanya akan menampilkan berbagai evaluasi atau kritik untuk diangkat ke publik,†ujarnya.
Dia menambahkan, jika pelantikan gagal, maka yang marah tidak hanya polisi saja, tetapi yang paling utama adalah TNI.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: