Namun demikian, mantan Gubernur Sulawesi Selatan 2 periode ini memberi sedikit bocoran. Hal tersebut terlontar dari Syahrul saat menemui wartawan di Istana Kepresidenan.
"Bapak presiden meminta saya sebagai bagian dari sebuah partai yang ada, Nasdem, untuk menjadi salah satu menteri dari Kabinet Kerja II," ungkap Syahrul, Selasa (22/10).
"Bagi Nasdem, mendukung Jokowi sejak 2014 adalah totalitas. Tetapi Nasdem akan tetap kritis kepada siapa saja," tambahnya.
Syahrul pun menyebut jika Presiden Jokowi ingin melihat Indonesia lebih maju, lebih modern, dan lebih mandiri dari sebelumnya. Karena itulah pihaknya kemudian diminta untuk berkontribusi dalam menyejahterakan masyarakat.
Namun, saat ditanya akan menjabat menteri apa, Syahrul enggan menyatakan dengan tegas.
"Saya tidak disampaikan (akan menjabat) menteri apa, yang banyak ditanyakan adalah bagaimana 267 juta jiwa itu kehidupannya bisa lebih baik, damai, dan teratur. Lebih khusus di bidang pertanian dan perkebunan," bebernya.
"Intinya saya akan kerja maksimal dan melakukan yang terbaik. Karena memang diminta untuk membuat 267 juta jiwa bangsa Indonesia punya kehidupan yang lebih baik," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: