Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Golkar: Lebih Dari 1000 Orang Jadi Korban, Pemilu Serentak Perlu Dievaluasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 24 Oktober 2019, 13:41 WIB
Golkar: Lebih Dari 1000 Orang Jadi Korban, Pemilu Serentak Perlu Dievaluasi
Meutya Hafid/RMOL
rmol news logo Partai Golongan Karya (Golkar) menggelar diskusi dalam rangkaian peringatan ulang tahun ke-55 Partai Golkar dengan tema "Pemilu 2019: Evaluasi dan Solusi".

Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid menyebutkan bahwa Pemilu 2019 yang pertama kali digelar serentak menjadi gelaran pesta demokrasi yang paling melelahkan dan banyak memakan korban jiwa.

"Tidak kurang dari 1000 petugas baik KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), tim sukses dan keamanan yang menjadi korban Pemilu kali ini, menjadi indikator perlunya evaluasi," ujar Meutya di Aula DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (24/10).

Selain soal waktu dan korban jiwa, kata Meutya, biaya yang dikeluarkan untuk menjadi peserta Pemilu tidaklah sedikit. Sehingga, peserta dengan modal besar lebih besar peluangnya untuk lolos.

"Caleg populer atau caleg yang mampu membiayai kegiatannya lebih banyak,ditengarai mampu lolos daripada yang lainnya," jelasnya.

Meski demikian, Anggota DPR RI yang mewakili Sumatera Utara ini mengakui, secara keseluruhan Komisi Pemilihan Umum bersama seluruh elemen penyelenggara lainnya sukses menggelar Pemilu.

"Pemilu 2019 sudah berlangsung dengan damai dan demokratis, kita pun harus mengapresiasi itu," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA