Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dipilih Jadi Mendikbud, Nadiem Makarim Harus Jawab Tantangan Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Jumat, 25 Oktober 2019, 22:16 WIB
Dipilih Jadi Mendikbud, Nadiem Makarim Harus Jawab Tantangan Jokowi
Mendikbud Nadiem Makarim saat terima SK menteri dari Jokowi/Net
rmol news logo Anggota Kabinet Indonesia Maju telah dilantik pada hari di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10). Salah satu nama yang mengejutkan publik adalah dipilih pendiri Gojek Nadiem Anwar Makarim sebegai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktur Eksekutif Rumah Milenial Indonesia, Defli Yuandika Ruso mengatakan dilihnya Nadiem oleh Jokowi merupaka terobosan baru untuk memenuhi janji politiknya mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) unggul. .

"Presiden melihat kemampuan Nadiem sewaktu membesarkan Gojek dimana dia mampu membaca perkembangan zaman dan memberikan solusi. Zaman berbeda maka pendekatan yang digunakan juga harus berbeda. Saat ini pendidikan generasi muda kita membutuhkan sentuhan dari orang yang memahami tantangan zaman ini," jelas mahasiswa pasca sarjana Universitas Indonesia (UI) ini.

Defli mengingatkan, Kemendikbud adalah salah satu kementerian penting yang memiliki jaringan birokrasi luas sampai ke daerah-daerah. Oleh karena itu, tugas menteri yang baru menghadapi tantangan yang berat.

"Apalagi Nadiem adalah satu-satunya menteri dari usia milenial dan berasal dari kalangan swasta. Menghadapi birokrasi yang cenderung kaku harus bisa diselesaikan oleh Nadiem. Kami mendukung dan menantikan solusi-solusi brilian dari beliau," pungkas Defli.

Presiden Jokowi sendiri menjelaskan alasan memilih Nadiem. Dia mengatakan bahwa lingkup pendidikan di Indonesia sangat luas. Ada 300 ribu sekolah dan 5 juta pelajar yang perlu menjadi perhatian. Tantangannya adalah bagaimana sekolah, pelajar, dan guru itu bisa ditangani dengan standar yang sama.

"Bayangkan mengelola sekolah, mengelola pelajar, manajemen guru sebanyak itu, dan dituntut oleh sebuah standar yang sama. Kita diberi peluang setelah ada yang namanya teknologi, yang namanya aplikasi sistem yang bisa mempermudah dan membuat lompatan, membuat loncatan sehingga yang dulu dirasa tidak mungkin sekarang mungkin," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA