Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Komposisi Kabinet Indonesia Maju Lahirkan Optimisme Di Masyarakat Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/darmansyah-1'>DARMANSYAH</a>
LAPORAN: DARMANSYAH
  • Jumat, 25 Oktober 2019, 23:32 WIB
Komposisi Kabinet Indonesia Maju Lahirkan Optimisme Di Masyarakat Indonesia
Pengamat politik dan sosial kemasyarakatan, John N. Palinggi/RMOL
rmol news logo Pengamat politik dan sosial kemasyarakatan, DR. John N. Palinggi menilai komposisi personel di Kabinet Indonesia Maju melahirkan optimisme dan harapan baru untuk Indonesia.

Menurut John, mereka yang masuk ke dalam kabinet merupakan orang-orang pilihan yang memiliki kemampuan mumpuni, loyalitas tinggi terhadap bangsa dan negara, berkarakter kuat, dan diharapkan mampu bekerja baik dalam mewujudkan visi-misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Salah satu contohnya ketika para menteri yang menurut banyak orang kurang pas dengan keahlian atau backgroundnya. Salah satunya, Tito Karnavian. Mantan Kapolri yang ditempatkan sebagai Menteri Dalam Negeri.

Penilaian tidak pas terhadap Tito Karnavian sangat keliru dan menyesatkan karena pengalaman dan kesetiaan Tito sudah terbukti selama puluhan tahun mengabdikan diri bagi bangsa dan negara tanpa mengenal lelah dan risiko yang ditanggungnya.

"Pak Tito juga memiliki hati yang terpelihara untuk menerima dan melaksanakan perintah atasan secara utuh dan tuntas, serta membawa nilai tambah yang sangat cemerlang," ujar John kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/10).

"Penugasan selaku Menteri Dalam Negeri, saya pastikan mampu dan dapat dilaksanakan sesuai dengan perintah presiden, didukung dengan kemampuan berkomunikasi, menggerakkan sumber daya manusia Kemendagri untuk mencapai target yang telah ditentukan seperti membereskan hambatan perizinan dan gangguan investasi yang selama ini menjadi masalah besar," paparnya.

John mencontohkan hal lain seperto munculnya nama Nadiem Makarim yang merupakan pendiri GoJek. Nadiem kini  menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ini menunjukkan arah pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bukan saja menciptakan manusia Indonesia yang unggul.

"Tapi juga memiliki daya kreasi dan inisiatif yang tinggi untuk berprestasi setelah menyelesaikan pendidikannya, berakhlak dan memiliki budaya tidak mengenal menyerah," lanjutnya.

Tak kalah menarik, masuknya Prabowo Subianto di jajaran kabinet. Bagi John, ini sebuah pembuktian dari sifat kenegarawanan Jokowi yang mau merangkul kompetitor politiknya untuk bersama-sama membangun bangsa.

Selain itu, sikap Prabowo yang menerima tawaran Jokowi untuk jadi menteri merupakan bentuk spirit kenegarawanan yang tinggi.

"Warga negara atau tokoh masyarakat yang senang memelihara perseteruan, sengketa, bahkan permusuhan secara terus menerus dapat menjadi ancaman paling berbahaya bagi Bangsa dan Negara, terutama bagi umat manusia dan sekaligus gagal melaksanakan perintah agamanya," kata John.

"Keduanya (Jokowi dan Prabowo) telah melalui kompetisi (Pilpres) yang sangat berat. Kini, saatnya mereka berdua bersatu, bergandengan tangan membangun bangsa ini. Pemikiran dari kedua tokoh bangsa ini bila disatukan akan melahirkan langkah konkrit yang akan membawa kemajuan bagi bangsa," tambahnya.

Karena itu, John mengajak masyarakat untuk meneladani sikap kenegarawanan Jokowi dan Prabowo.

"Pertandingan telah usai. Sekarang saatnya bersama bahu-membahu membangun bangsa ini. Orientasi kita sekarang bukan lagi soal memenangkan calon, tapi bagaimana menyatukan kekuatan guna membangun negara," pungkasnya.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA