Anggota DPD RI Fahira Idris menguraikan bahwa pemuda Indonesia, berdasarkan usia 20 hingga 40 tahun, diperkirakan akan berjumlah 83 juta jiwa pada tahun 2020 mendatang. Dengan kata lain, prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) itu menyebutkan bahwa porsi pemuda adalah 34 persen dari total 271 juta penduduk Indonesia.
Untuk itu, sambungnya, pemuda di usia produktif itu harus bisa menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Senator DKI tersebut menguraikan bahwa salah satu cara paling efektif memperkecil kesenjangan adalah memperbanyak kelas menengah, memberdayakan kelas menengah, dan menguatkan kelas menangah. Sementara saat ini, kelas menengah Indonesia didominasi kaum muda Indonesia.
“Jadi semakin banyak kelas menengah Indonesia, maka kesenjangan akan semakin turun,†tegasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (28/10).
Ada tiga entitas yang bisa menentukan wajah Indonesia ke depan, yakni kombinasi antara masyarakat urban, kelas menengah, dan millennial yang mayoritasnya adalah kaum muda. Kaum muda, sambungnya, jika diberdayakan dan dikuatkan, maka akan menjadi peretas kesenjangan di negeri ini.
“Ekonomi Indonesia akan “meroket†jika pemerintah mempunyai kebijakan dan solusi cerdas untuk menciptakan ekosistem memperbanyak lahirnya kelas menengah lewat pemberdayaan dan penguatan masyarakat terutama kaum muda. Namun, jika ekosistem ini tidak diseriusi, Indonesia sampai kapanpun tidak akan mengalami lompatan ekonomi,†tutup wakil ketua Badan Pengkajian MPR RI ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: