Keberadaan Trenggono terkesan sengaja diplot untuk mengimbangi Prabowo yang sejatinya sebagai rival Jokowi di Pilpres 2019.
"Apakah Prabowo mau mengikuti visinya Jokowi? Kan enggak semudah itu. Atau jangan-jangan mau improvisasi visi yang ujungnya berantakan," kata analis politik Universitas Islam Indonesia (UII), Geradi Yudhistira kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/10).
Dengan ketidakpercayaan tersebut, Jokowi kemudian menunjuk orang dekatnya yang tak lain merupakan mantan bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.
Hal itu dimaksudkan untuk mengawal kebijakan-kebijakan yang bakal dikeluarkan Menteri Pertahanan yang mana kementerian ini merupakan pos dengan anggaran yang paling besar.
"Secara politis kecenderungannya mengawal Prabowo. Sekali lagi, pemilihan Trenggono ini lebih politis dibanding kemampuannya di dalam pertahanan. Dia tidak punya wawasan pertahanan, sedangkan dari dulu wakil menhan itu dari TNI," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: