Menurut Wasekjen DPP PAN, Rizki Aljupri, saat ini bukan persoalan masuk atau tidak di kabinet, melainkan turut menyukseskan pemerintahan lima tahun ke depan.
"Bukan dapat jatah menteri berapa, itu tidak penting. Bagi kami yang terpenting adalah periode kedua pemerintahan Pak Jokowi sukses, rakyat semakin sejahtera, dan Indonesia tambah maju,†kata Rizki dilansir
Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (29/10).
Menurutnya, paradigma dukungan bersyarat harus dubah. Seperti yang diterapkan PAN yang memilih mendukung pemerintahan berdasarkan kebijakan yang pro rakyat dan berlandaskan akal sehat, bukan berapa kursi menteri yang didapat.
"Jangan karena sudah dapat kursi menteri, lalu kebijakan pemerintah yang memberatkan rakyat tidak dikritisi. Sebaliknya, jangan juga karena tidak dapat jatah menteri, lalu kemudian seluruh kebijakan pemerintah dikritisi, mengarah ke nyinyir. Rakyat capek melihat politik model seperti itu,†ujar Rizki.
Politisi muda PAN ini mengatakan, jika di kemudian hari ada kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat, maka partainya akan tetap memberikan masukan yang kritis, konstruktif, dan objektif.
Meski demikian, pihaknya menolak jika disebut sebagai partai oposisi.
"Tidak ada istilah oposisi dalam sistem presidensial. Ini berbeda dengan sistem parlementer yang banyak dianut oleh negara-negara Eropa Barat. Bahkan di Inggris, mereka yang kalah Pemilu sampai membuat kabinet bayangan,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: