Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengangguran Kaum Terdidik Meningkat, DPD Minta Pemerintah Hadir Dan Cari Solusi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 30 Oktober 2019, 17:25 WIB
Pengangguran Kaum Terdidik Meningkat, DPD Minta Pemerintah Hadir Dan Cari Solusi
Angelius Wake Kako (dua dari kanan)
rmol news logo Kalangan DPD RI menyayangkan jumlah pengangguran kaum terdidik meningkat. Meningkatnya angka tersebut cukup mengkwatirkan apabila tidak dicarikan solusi oleh pemerintah.

"Pengangguran kita itu secara umumnya menurun, tapi pengangguran terdidik itu naik, diploma dan sarjana, dari 6,4 persen naik ke 6,8 persen hari ini," kata anggota DPD Angelius Wake Kako saat menjadi pembicara seminar bertajuk "Menggelorakan Sumpah Pemuda Dalam Pembangunan Berkelanjutan" di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).

Menurut Angelius, meningkatnya pengangguran kaum terdidik disebabkan karena tidak sesuainya mata pelajaran di dunia kampus dengan kebutuhan pasar di perusahaan.

Hal ini kata dia, tentunya menjadi ancaman masa depan bangsa apabila dunia pendidikan tidak melakukan pembenahan dalam menciptakan kualitas sumber saya manusia yang mampuni. Harus ada link and match antara kampus dengan kebutuhan pasar kerja.

"Kenapa? Kita sudah berada pada ledakan jumlah angkatan kerja yang besar ini harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan. Dengan naiknya pengangguran terdidik itu lebih berbahaya. Orang dengan diploma D3 D4 dan sarjana S1 S2 menganggur, ini bahaya untuk negara yang besar ini," tutur Angelius.

Indonesia sedang mempersiapkan diri menuju negara empat besar dunia di 2045, maka harus ada menyelesaikan persoalan pengangguran kaum terdidik. Dia berharap pengangguran kaum terdidik tidak terus meningkat. Maka dari itu, negera harus hadir dan mencarikan solusi mengatasi kebuntuan antara kebutuhan pasar kerja dengan peran lembaga pendidikan tinggi.

"Harus ada link and match atau sinergi antara kebutuhan pasar tenga kerja dengan kampus. Karena jangan sampai dia sekolah sekolah kemudian dia nganggur. Jadi pemerintah harus segera sadar," ucap senator asal Nusa Tenggara Timur ini.

Selain negara harus hadir dalam menyesaikan pengangguran, Angelius juga meminta anak-muda yang menjadi pewaris masa depan bangsa memiliki jiwa enterpeneurship. Hal ini juga sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja. Dan negara melalui pemerintah harus bisa menfasilitasi mereka, sehingga tercipta lapangan kerja luas.

"Bagaimana misalnya anak-anak muda bisa berwirausaha. Kendala-kendala apa yang harus disentuh. Apa kendala agar mereka bisa berwirausaha. Dorongan kita agar anak muda berwirausaha tapi negara jangan sampai nonton. Saya pikir kita sebagai aktivis harus mendorong ke sana, negara harus hadir tidak bisa membiarkan begini terus," pintas Angelius.

Selain Angelius Wake Kako, hadir pembicara dalam seminar Ketua Umum Dewan Pimpinqn Pusat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi, mantan Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir dan mantan Ketua Umum KAMMI Kartika Nur Rakhman, serta dihadiri ratusan peserta pemuda dan mahasiswa lintas kampus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA