Mundurnya Mahendra berbarengan dengan memanasnya polemik penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
"Bapak ibu sekalian, seperti kita ketahui situasi dan kondisi saat ini, yang membutuhkan kinerja Bappeda yang lebih baik lagi. Saya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dengan harapan agar akselerasi Bappeda dapat lebih ditingkatkan," ujar Mahendra di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jumat (1/11).
Keinginan Mahendra untuk mundur langsung disampaikan di hadapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun, belum diketahui secara pasti alasan mundurnya Mahendra.
Anies mengaku terkejut dengan sikap Mahendra. Kendati begitu, Anies menilai sikap itu merupakan keputusan yang mesti dihormati.
"Meskipun cukup terkejut dengan permohonan beliau. Kami menerima permohonan beliau. Ini adalah sebuah sikap yang perlu dihormati, dihargai," kata Anies.
Lebih lanjut, Anies menyatakan pihaknya akan menyiapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda yakni Ir Suharti yang sebelumnya menjabat Deputi Bidang Pengendalian Penduduk dan Pemukiman DKI Jakarta.
"Kepala bappeda atau Plt akan dipegang oleh Ibu Suharti, Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Pemukiman. Ibu Suharti adalah seorang yang berpengalaman di bidang perencanaan," demikian Anies.
Turut hadir saat jumpa pers diantaranya, Sekda DKI Jakarta Saifullah, Kadis Tenaga Kerja Andriansyah serta awak media yang menyaksikan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta, Sri Mahendra Satria Wirawan mengundurkan diri dari jabatannya. 
BERITA TERKAIT: