Pengamat Kesehatan Universitas Indonesia (UI), Ferdy Nggao mengatakan, sistem jaminan kesehatan di Indonesia saat ini seperti asuransi sosial karena iuran dibebankan kepada masyarakat. Namun, hal tersebut tetap mengalami defisit. Sehingga pemerintah harus mencari sumber dana lainnya.
"Menurut saya pemerintah perlu mencari sumber dana lain di luar iuran. Sehingga defisit-defisit tidak langsung dibebankan kepada masyarakat," ucap Ferdy Nggao saat diskusi dialektika di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11).
Dana lain yang dimaksud ialah menarik pajak terhadap perusahaan rokok dan minuman keras khusus untuk kesehatan. Karena kata Ferdy, produk rokok dan minuman keras merupakan penyumbang besar masalah kesehatan di tengah-tengah masyarakat.
Upaya tersebut, kata Ferdy, cukup efektif untuk mendapatkan dana penutup defisit. Terbukti negara-negara tetangga juga telah menerapkan pungutan untuk biaya kesehatan, seperti dilakukan Thailand.
"Kenapa rokok dan minuman keras? Karena produk ini membahayakan kesehatan," tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: