Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Negara Bisa Rusak Kalau Celana Cingkrang Jadi Ukuran Radikalisme

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 05 November 2019, 10:18 WIB
Negara Bisa Rusak Kalau Celana Cingkrang Jadi Ukuran Radikalisme
Celana cingkrang dan cadar/Net
rmol news logo Radikalisme tidak boleh dikaitkan dengan agama apapun. Terlebih di Indonesia yang mengakui enam agama.

Pasalnya, jika dikaitkan dengan agama, maka beragam upaya untuk mencegah radikalisme tidak akan berhasil

Begitu kata anggota DPD RI Fahira Idris menanggapi isu radikalisme yang tengah memenuhi ruang publik Indonesia, dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (5/11).

“Sayangnya, kalau bicara radikalisme, pasti dikaitkan dengan Islam baik umatnya maupun ajarannya dan ini fenomena yang terjadi di banyak dunia. Namun, saat ini sudah banyak negara yang menyadari kekeliruan ini. Saya harap bangsa ini juga,” tegasnya.

Fahira juga mengingatkan bahwa paham radikalisme tidak bisa diukur dari aksesoris yang dikenakan seseorang, seperti cadar, celana cingkrang, dan jenggot.

“Jika dijadikan ukuran, rusak republik ini. Kita akan saling curiga dan umat Islam akan jadi terdakwa terus,” jelasnya.

Menurutnya langkah terbaik menangkal radikalisme adalah melalui pendekatan yang sifatnya persuasif dan edukatif, dan konseling.

“Andai pendekatan itu dilaksanakan secara intensif juga dapat menjadi jalan keluar. Bukan malah mengurusi busana,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA