Terlebih ia juga mengikat komitmen dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan memberikan dukungan kepada Airlangga di Munas.
Sikap ambisius ini pun dinilai banyak pihak telah mencoreng etika berpolitik, bahkan inkonsistensi itu juga merendahkan etika.
Disinggung hal itu, Sekjen Partai Golkar, Lodewijk F Paulus justru enggan berkomentar banyak.
"Secara etika biarlah tanyakan ke Pak Bambang. Etika orang kan beda-beda ya," ujar Lodewijk di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).
Ia mengaku tak tahu persis soal komitmen di antara Airlangga dan Bamsoet. Tak ada pesan atau cerita apapun yang disampaikan Airlangga kepadanya.
"Mungkin kesepakatan itu ada antara Pak Bambang dan Pak Airlangga," ungkapnya.
Terlepas dari polemik yang bermunculan, ia meyakini bahwa Airlangga tak akan mempersoalkan majunya Bamsoet di Munas.
"Saya pikir itu hak beliau (Bamsoet) ya untuk masuk (calon ketum), karena ini cerita politik ya kita siap saja," tutup Anggota Komisi I DPR RI ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.