Melalui Perpres 75 tahun 2019, Presiden Joko Widodo resmi mengubah tarif iuran bahkan hingga 100 persen.
Namun demikian, respons masyarakat di Tanah Air masih cenderung "aman" jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Sebenarnya sungguh beruntung Joko Widodo dengan mudah bisa menaikkan pajak dan biaya
security social ( BPJS)," kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (5/11).
Beragam protes yang dilontarkan masyarakat maupun aktivis dan politisi seakan hanya angin lalu. Presiden tetap bersikukuh menaikan iuran demi menutupi defisit yang terus-terusan terjadi.
"Kalau di negara maju atau negara yang masuk G20, menaikkan pajak, premi
security social merupakan presiden/pemimpin negara yang dianggap gagal loh," sindirnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: