“Nanti pada akhir bulan ini akan ditemukan 3 gagasan besarnya. Setelah itu akan diolah lagi, akan lebih didetailkan dalam bentuk yang lebih, karena ini gagasan makro, akan dikecilkan jadi gagasan mikronya,†kata Jokowi setelah acara peresmian pembukaan konstruksi Indonesia 2019 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11).
Ia menekankan, pemindahan Ibukota ke Kalimantan Timur tidak sekadar pindah lokasi, namun pindah pola pikir dan sistem.
“Artinya sistem harus terinstal dengan baik, sehingga nanti orangnya yang masuk, birokrasi kita masuk, instal sistemnya sudah siap. Ketika ada pindah budaya kerja, harus berubah,†katanya.
Pemerintah telah menetapkan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi lokasi Ibukota baru.
Masterplan pembangunan Ibukota baru ditargetkan akan rampung pada akhir 2020. Sementara untuk konstruksi fisik, Pemerintah menargetkan bisa selesai pada 2024.
Bappenas memperkirakan pemindahan Ibukota tersebut membutuhkan dana sebesar Rp 466 triliun. Selain digunakan untuk pembangunan infrastruktur, anggaran tersebut juga untuk pembangunan manusia yang bertalenta dan berdaya saing tinggi melalui kolaborasi talenta dunia.
Jokowi berharap, ke depan ada talenta-talenta teknologi dan inovasi yang menilai kota baru tersebut sebagai kota masa depan.
“Sehingga kita harapkan talenta-talenta global juga mau hadir dan datang di situ untuk berkolaborasi dengan talenta-talenta kita,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: