Bukan tanpa alasan, menurut Adi, langkah itu bisa dilakukan partai besutan Surya Paloh ini, jika kebijakan yang diambil pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak populis.
"Kalau ada kebijakan Jokowi tidak populis, Nasdem akan kritisi, dia bisa bersikap seperti PKS," kata Adi saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (9/11).
Adi menambahkan, Nasdem bahkan bisa membelah diri menjadi dua.
"Nasdem bisa jadi loyal dengan presiden dan pemerintah, tapi di sisi lain, Nasdem bisa menjelma sebagai partai yang bisa mengkritisi dari dalam," imbuhnya.
"Itu wajar dalam politik," tutupnya.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Nasdem beberapa pekan lalu bersafari mengunjungi partai oposisi PKS. Dalam kunjungan itu, Paloh dan PKS terlihat mesra. Kemesraan itu kemudian disinggung Jokowi saat berpidato di acara Partai Golkar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: