Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, Nasdem akan cenderung menjadi anak nakal di tubuh koalisi Jokowi-Maruf.
"Walaupun ada di koalisi Jokowi, namun Nasdem sepertinya akan jadi anak nakal, bad boy. Akan banyak mengkritik Jokowi dan kebijakan-kebijakannya dari dalam koalisi," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin saat dihubungi, Minggu (10/11).
"Di saat yang sama, walau ada dalam barisan koalisi Jokowi, Nasdem akan mencari teman dari pihak oposisi," sambungnya.
Dengan menghitung untung rugi keluar dari koalisi, Nasdem akan tetap menjadi pendukung namun tidak lagi loyal seperti di periode sebelumnya.
Bukan tanpa alasan, bagi Ujang, sikap ini tidak bisa dilepaskan dari kekecewaan Surya Paloh kepada Presiden Jokowi. Khususnya karena Jokowi dianggap tidak konsisten dalam pemilihan Jaksa Agung.
"Jaksa Agung yang tadinya kader Nasdem saat ini posisinya diberikan ke PDIP. Nasdem juga kecewa dalam penyusunan kabinet. Surya Paloh tak diajak bicara dan Nasdem dapat jatah 3 menteri yang tidak strategis," ujar Ujang.
Kekecewaan lainnya yakni sikap Jokowi yang mengajak Gerindra masuk ke dalam koalisi pemerintahan. Terlebih Gerindra, Prabowo Subianto yang merupakan lawan di Pilpres lalu justru diberi posisi menteri pertahanan.
"Masuknya Gerindra telah mengubah peta politik internal koalisi Jokowi," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: